Sanitasi adalah suatu usaha untuk memberikan
fasilitas di dalam rumah yang dapat menjamin agar keadaan didalam rumah selalu
bersih dan sehat. Usaha ini harus ditunjang oleh adanya penyediaan air bersih
yang cukup dan pembuangan air kotoran yang lancar. Air minum harus memenuhi
persyaratan sebagai air minum yang berguna untuk kebutuhan hidup manusia,
seperti : minum, masak, cuci, menyiram, dalam arti air harus sehat, jernih,
bersih dari kuman penyakit dan kotoran lain, tidak mengandung zat kimia aktif,
tidak bau dan tidak ada rasa.
Kebutuhan air bersih dapat diambilkan dari PAM
atau sumur yang dibuat sendiri. Pada bangunan bertingkat diperlukan pompa air
untuk menaikkan air dari sumber di bawah ke bak atas yang kemudian akan
mendistribusikan ke lantai bangunan yang membutuhkan. Aliran air dari bak atas
ke lantai bangunan akan berjalan secara gravitasi, artinya air mengalir karena
ada beda tinggi, oleh karena itu letak bak air atas harus lebih tinggi 3m atau
lebih, dari tinggi lantai tingkat yang tertinggi, agar air masih dapat mengalir
ke semua lantai tingkat. Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak
memenuhi syarat kesehatan lagi dan harus dibuang agar tidak menimbulkan wabah
penyakit. Alat pembuangan air kotor dapat berupa : kamar mandi, wastafel, kran
cuci, wc dan dapur. Air dari kamar mandi tidak boleh dibuang bersama-sama
dengan air dari WC maupun dari dapur, jadi masing-masing harus dibuatkan
pipa-pipa pembuang sendiri. Semua pipa dari WC harus masuk lebih dahulu ke bak
septiktank, untuk proses penghancuran kotoran, kemudian baru boleh disalurkan
ke sumur resapan atau riol kota bersama-sama air dari kamar mandi, dapur dan
kran-kran cuci.
Diameter pipa pembuang dari kamar mandi lantai
tingkat adalah 3” (7,5cm). Pipa pembuang dari WC harus 4” (10cm) atau lebih.
Sedangkan pipa dari dapur boleh dipakai diameter 2” (5cm). Pipa-pipa pembuang
dapat diletakkan pada satu “Shaft” (lubang yang menerus yang disediakan untuk
tempat pipa air bersih dan pipa air kotor pada bangunan bertingkat, agar
memudahkan kontrol). Bila tidak ada shaft, pipa-pipa dapat dipasang didalam
kolom-kolom beton dari atas sampai bawah. Setelah sampai bawah, semua
pipa/saluran pembuang air kotor harus merupakan saluran tertutup di dalam
tanah, agar tidak menyebarkan bau yang tidak sedap dan mencegah tersebarnya
bibit penyakit.
Dibawah lantai tingkat, semua pipa sanitasi diberi
lubang kontrol, yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila terjadi kemacetan aliran
air buangan. Lubang kontrol berupa ujung pipa yang ditutup dengan penutup yang
dapat dibuka secara mudah. Kebocoran pada saluran pembuang di lantai atas, akan
sangat mengganggu dan merugikan penghuni di lantai bawahnya. Untuk mencegah hal
ini, sebaiknya semua pipa pembuang diuji dulu kerapatannya, sebelum ditutup
dengan tegel, agar tidak terjadi pekerjaan pembongkaran lantai yang sudah jadi.
Pada bangunan tingkat, sebaiknya letak kamar mandi/wc dibuat lurus vertikal ke
atas, sehingga bila terjadi kebocoran yang tidak diinginkan, air bocoran dapat
terkonsentrasi di sekitar kamar mandi saja, sehingga lebih mudah untuk
mengadakan perbaikan. Semua lantai untuk kamar mandi/wc harus dibuat kedap air
dan letaknya harus lebih rendah dari lantai ruangan lain untuk memungkinkan
dapat dipasang pipa-pipa pembuang.
Mantap!
BalasHapus